Kamis, 01 Desember 2011

love story part 2

stelah sendiri didik akhirnya memaafkan dia, dan didik kembali memberi harapan. dan tibalah di tanggal 27052011 dimana hari itu kita resmi pacaran. sempat berpikir itu seperti permainan. tapi dia coba menjalani, pada hari ke 11 mereka pacaran didik hilang selama 6 hari dia berpikir macam-macam namun setelah didik kembali dan memberi alasan dia percaya. beberapa hari kemdian didik menghilang lagi lebih lama, ketika itu juga ada cewe lain yang datang mengusik mereka sempat cewe itu dgn dia berantem tapi pada akhirnya mereka baikan. sampe ketika dia bertanya "kamu mash suka sma ka didik?" cewe itu: "ih najis ilfil juga yang ada, banyak bgt pacarnya". dengan jawaban itu dia lega karena jika seperti itu cewe itu tidak akan mengganggu. tapi cewe itu terus menanyakan kabar mereka dan cewe itu mengumpulkan bukti -bukti bahwa didik tidak benar banyak cewenya. tapi dia bertahan tetap bertahan meski didik tak di sampingnya yang sedang hilang entah kemana.
tibalah waktu diamana didik pulang dan ingin bertemu dengan dia, tapi didik datang ke bandung sangat malam jam stengah12 perkiraan didik dan didik meminta dia untuk tidak sekolah, tapi saat yang sama di hari itu banyak sekali tugas dan ulangan. dia bingung dia banyak meminta saran kpda temannya kakanya dan semua bilang ambil pendidikan kamu saja. hingga di putuskan untuk mereka tidak bertemu, didik sangat marah kembali marah besar. tidak mau menhubungi dia lagi, dia menyesal tapi kakanya berkata "kamu tau didik mau ngapain ketemu kamu? kamu juga gak tau kan tujuan dia mau ngapain aja? mana minta tidur di rumah kmu. dan kalau dia sayang dia juga akan mengerti dengan pendidikan kamu dek". dan setelah 2 hari kejadian itu dia dapat kabar kalau didik jadian sama cewe itu, cewe yg dulunya mengusik dan bilang sudah tidak suka lagi dengan ddik. sakiit yang dia rasa, penyeslan yang datang sangat besar, namun tidak tau harus bagaimana lagi dia frustasi mencoba mencari penggantinya. penyelan terdalamnya adalah "mengapa didik tidak pernah melihat ketika aku berusaha mempertahankan hubungan kita!" hingga detik yang dia minta adalah dapat bertahan meski melihat didik bahagia dengan yang lain, dia mencoba merelakan didik dengan yang lain.

love story

pada kelas 3 smp dia berkenalan dengan bernama didik, didik itu seorang siswa yang sedang berpendidikan. dia di beri harapan oleh lelaki itu tapi dia sadar bahwa mereka umurnya berbeda jauh, dan lelaki itu pun sdah punya pacar. tapi semakin sini dia di beri harapan lebih. lelaki itu sering mengatakan sayang, tapi dia coba menghiraukannya. akhirnya lelaki itu putus dengan pacarnya. beberapa bulan kemudian lelaki itu mendekatinya dan saat ini dia menanggapinya karena dia tau lelaki itu sperti sungguh-sungguh. akhirnya sekian lama dia dekat dengan lelaki itu tapi dia tidak tau apa hubungan mereka, namun beberapa bulan lelaki itu hilang dari hidupnya dan dia berpikir "mungkin dia hanya selewat saja untukku tidak menjadi selamanya". namun lelaki itu datang lagi dan berkata syang lagi kemudian menghilang lagi. karena sudah bosan dia dekat dgn laki-laki bernama nendra, nendra itu temannya didik. nendra memberi perhatian lebih lebih dari didik. dan pada akhirnya mereka jadian pada saat dia kelas 1 SMA pada tanggal 020111. namun ketika didik datang dan mengetahui semuanya didik marah besar sampe didik tidak mau mengenal dia lagi, dia tidak tau kenapa dia marah seperti itu karena dia berpikir bukan salah dia kalo dia jadian sama nendra, karena didik dan dia tidak ada kejelasan apapun.
nendra dan dia tetap berjalan terus berjalan dengan kebahgiaan itu, tapi di akhir-akhir ini nendra berubah tidak tau karena apa dan pada akhirnya nendra memutuskan tali kasih mereka pada tanggal 26-maret-2011. dengan tidak memberikan alasan apapun, dia sempat berpikir semua ada hubungannya dengan didik. tapi ya sudahlah mungkin dia di takdirkan untuk seperti ini. akhirnya dia tidak memiliki keduanya dan sendiri

Rabu, 30 November 2011

story part 7

Hari ini hari yang sangat menyebalkan buat dia, pertama dia terlambat bangun dan teman satu rumahnya marah-marah pada dia karena temannya itu meyalahkan dia. dia mencoba sabar karena dia tau dia hanya menumpang di rumah itu, dia sadari akan itu.
akhirnya dia pergi sekolah, sesampai nya disana dia bercanda dengan teman nya. tapi tidk tau kenapa temannya ceplos dgn kata-kata gak enak dan akhirnya dia diam, sebenernya dia tidak tau kenapa temannya seperti itu. dia bingung. dan dia pun didiemkan olh temennya.
"aku salah apa sih sampe hidup aku kaya gini, gak tau salah apa kenpa di diemin gini ya?"
akhirnya dia gabung temennya yang lain tapi perasaan tetap tidak enak, next dia pulang dan dia luapakan semua tentang hari ini. hidup saya bukan memikirkan teman saja

Next Story part 6

dia bersekolah di sma ya bisa di bilang favorite, dia senang bisa masuk sana. 
tapi setelah beberapa bulan dia sekolah disana dia mendapat kabar kalo orangtuanya akan di pindahkan ke daerah, dan dia harus tinggal dengan om nya. Dia mungkin sedikit berat untuk tinggal di rumah om nya, tapi apa boleh buat dia tidak bisa menolaknya. kehidupan nya semakin berat di tambah oleh masalah-masalah yang bisa di bilang tak pantas lah dia menerima, tapi dia tetap bertahan. tetap terus maju

di rumah om nya dia tinggal, dia merasa tidak bebas, dia tidak bisa apa-apa. tapi dia gak tau harus berbuat apa. tapi dia jalanin semua dengan tegar. 
dia tahan untuk tinggal disana, mungkin dia udh sangat tidak betah. sebenarnya orang rumah disana sangat baik tapi dia tak pernah merasakan senyaman di rumahnya.  
dia mendapatkan banyak masalah ketika jauh dari orangtuanya, dia semakin merasa dia benar-benar hidup sendiri dia terkadang merasa stress, sekolah dia mulai hancur dan latihan pun mulai hancur. satu persatu hidupnya hancur, stres yang dia rasa. banyak masalah dan jauh orangtua yang membuat dia tidak bisa bertahan.

Selasa, 15 November 2011

Gadis Kecil 5

akhirnya tibalah di hari dimana dia harus menentukan antara pendidikan dan prestasinya.
hari itu dia datang ke tempatnya berlatih, dia di panggil oleh pelatihnya, "kamu nanti harus ikut kejurnas untuk mewakili jabar, tepat di awal bulan depan". kata pelatihnya. dan dia berkata, "tapi ka aku awal bulan depan ada Ulangan Akhir Semester di sekolah". "ya itu terserah kamu, mau ikut atau tidak karena belum tentu tahun depan kamu bisa mengikutinya! pikirkan saja dulu, kalau kamu tidak siap biar saya carikan gantinya". lalu dia melanjutkan latihannya.

sesampai rumah dia bercerita, "pah aku di suruh ikut kejurnas tapi waktunya bentrok dengan UAS ku di sekolah, gmna dong pah?". "itu tergantung kamu, memang pendidikan penting tapi bisa susulan nanti, kalau kejurnas blm tntu kamu bisa dapat kesempatan ke-2 kalinya iya kan? tapi semua keputusan itu ada pada diri kamu sendiri!". stelah berpikir akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kejurnas, dia berpikir kesempatan ini hanya sekali. tibalah di pertandingan, dia datang dengan sejuta kegugupan "inilah dunia luarku, inilah saingan luarku, dan inilah pertandingan pertamaku yang mewakili nama jabar tempat tinggalku". dia gugup sangat gugup, ketika bagian dari DKI Jakarta tampil dia terkagum-kagum dan berkata "ya, sekarang aku mengerti mengapa orang menyerah terlebih dahulu ketika bertemu di final dengan DKI, mereka hebat lebih lebih dari hebat". dan tibalah dimana dia tampil sebelumnya dia berdoa dan dalam hatinya berkata "aku tau aku tidak sebagus mereka, tapi aku tdk mau disini aku hanya sia-sia. aku ingin membawa hasil meskipun tdk memuaskan". setelah itu dia menampilkan semampunya dan ternyata memang semua tidak sia-sia, dia mendapat juara meskipun juara ke-3 tapi harus di banggakan karena di pertandingannya yang pertama se-Indonesia ini dia bisa masuk 3 besar. ketika pengalungan medali, "ini untuk sekolahku, orangtuaku, pelatihku dan tentu saja untuk diriku sendiri!".  

Gadis Kecil 4

waktu nya terus berjalan, dia masih berlari sedang temannya masih asik berjalan. banyak orang berkata "enggak cape apa sama kehidupan kaya gitu?", "enggak takut masa remaja nya ilang?", "enggak takut nanti kecapean malah jadi stres?". Semua orang mengakatan itu bertanya-tanya seperti itu. tapi dia tak peduli, dia maju pada satu tujuan, tapi ketika di pertengahan dia menemukan perkataan yang menurutnya ada benarnya yang kata-kata itu menyebutkan "kamu mengejar apa, gak takut pendidikan nya jebol? pasti nilainya jelek deh!". dari perkataan itu dia berpikir, dia harus bisa membuktikan kalo pendidikannya tetap menjadi yang pertama. 

dan tiada lelahnya dia tetap berlatih, namun sekrang dia tertambahkan satu kewajiban yaitu belajar. dulu ketika mengejar prestasi non akademik dia menomorduakan pendidikan, tapi semenjak kata-kata itu dia menjadi rajin belajar. mulai hari itu pendidikan dan prestasinya mulai seimbang, semua mulai kagum akannya. dan kagum akan cara didik orangtuanya. dia mulai di lirik orang, tapi sayang dia mulai sombong akan dirinya. lagi-lagi kelebihan seseorang bisa membuat dirinya sombong. tapi dia tetap banyak yang lirik prestasi dan pendidikannya.

Gadis kecil 3

tibalah suatu malam hari, dia masih tidak bisa tidur masih memikirkan mengapa orangtuanya begitu pdanya.
akhirnya dia ceritakan semuanya pada kka nya ya mungkin  bukan kaka kandung, tapi dia dan kaka itu memang begitu akrab. dan kakanya berkata "de, mereka begitu karena mereka gak mau kamu cepat merasa puas dengan yg kamu dapat sekarang, mereka mau kamu terus berusaha sampai akhir hidup kamu. mereka gak mau kamu gmpang merasa puas dan kamu berhenti berusaha hingga detik itu, itu seharusnya menjadi koreksi kamu, bukan menjadi pematah semangat mu, sekarang buktikan sama mereka, usaha kamu semangat kamu tidak hanya sampai sini tapi sampai akhir umur kamu". stelah dengar nasehat itu diapun berpikir, mungkin benar karena orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya tidak yang lain.

hari dia lewati lagi dengan semangat penuh semangat lebih dan lebih, tidak peduli secape apapun selelah apapun, yang hanya ada dalam hatinya "aku ingin menjadi yang terbaik, bisa membuat orantua ku bangga dan membuat namaku harum seharum-harumnya". pertandingan dengan pertandingan dia jumpai dan hasilnya bagus dia selalu mendapat juara ke-1, ke-2, atau ke-3. meskipun hanya mendapat senyuman tapi sekarang senyuman itu sudah menjadi sangat berarti buatnya, "ini hidup ku, kenyataanku yang harus ku lewati dan ku benahi". 

Gadis kecil 2

setelah lama-lama dia berusaha dan terus belatih, akhirnya hari pertama kali dia mengikuti perlombaan pun datang. dia sangat tegang, tapi dalam hati nya berkata "aku harus bisa, aku harus semangat demi kedua orangtuaku dan namaku sendiri!" akhirnya namanya terpanggil, dia tampil berusaha semaksimal mungkin. dan setelah dia tampil dia melihat kedua orang tuanya, namun kedua orangtuanya hanya tersenyum. dan tiba akhirnya pengumuman pemenang, ketika itu satu persatu di sebutkan dan akhirnya dia menang juara ke-3 mendapatkan medali perunggu, ya bisa di bilang funtastis first champion she can win!. akhirnya dia pulang, dan dia berkata "ayah mama aku dapat medali juara ke-3", mereka hanya tersenyum dan berkata "iya harus di tingkatkan lagi ya". sedih, kecewa, kenapa hanya senyum dan kata-kata itu yang ada, kenapa kata-kata yang aku harapkan tidak keluar dari mulut mereka, katanya.
disaat itu dia termenung di kamarnya, "medali pertamaku sudah ku dapatkan tpi knp kebahagiaan ku blum lengkap? ya Allah aku hanya ingin kata "kami bangga punya anak seperti mu" keluar dari mulut mereka. aku tak ingin yang lain".

semenjak itu, dia mulai tidak bersemangat latihan. dia merasa hasilnya hanya sia-sia, dia bermalas-malasan latihan. tapi ketika itu juga kedua orangtuanya malah memarahinya, dan berkata "jangan buat alasan apapun kamu untuk tidak latihan, apa kamu tau itu manfaat untuk siapa? itu untuk masa depan kamu sendiri". kapoklah dia setelah dan di marahi, dengan berat hati dia terus melanjutkan latihan, tanpa motivasi dari siapapun. diaa terus melanjutkannya

Gadis Kecil

gadis ini lahir di keluarga sederhana, dan dia di ajarkan caranya hidup sederhana. hari-hari dia lalui dengan sejuta kebahagiaan, sampai akhirnya dia tumbuh remaja dan mulai di ajarkan mandiri oleh kedua orangtuanya.
Dihari itu semua keluarga kumpul di ruang tamu, ayahnya mengatakan "kalian sudah mulai remaja, waktunya kalian untuk menyusun semua kegiatan kalian sendiri  demi meniti karir kalian ke depannya". dan ibunya melanjutkan, "kalian bukan anak kecil lagi yang harus bermanja-manja, kalian sudah remaja harus sudah berpikir gimana hidup kalian tanpa kedua orangtua di samping kalian". lalu si gadis itu hanya terdiam dan tak bisa berkata apa-apa lagi. setelah omongan serius itu lalu semuanya bercanda seperti biasa lagi.

Keesokan harinya, gadis kecil itu mulai memikirkan perkataan orangtuanya, dia mulai mengikuti kegiatan yg dapat bermanfaat baginya. semua waktu mainnya mulai tersita bahkan hingga tidak ada waktu yang luang lagi untuk bermain. hari demi hari dia lewati, lewati dengan penuh semangat meskipun sesekali dia merasakan bosan, tapi demi membahagiakan orangtuanya semua omongan teman-temannya , keringat, dan rasa cape semua tak ada harganya. Hingga pada suatu hari nama dia di angkat menjadi atlet kota bandung untuk mewakili pertandingan se-jawa barat, ketika mendengar itu dia senang karena usaha nya tidak sia-sia, namun orangtuanya hanya tersenyum. dan dia pun terus berlatih sungguh-sungguh